Kamis, 19 Mei 2011

Just a simple girl in her complicated fantasy life

waktu pagi membuka sudut ke mata-mata



cahaya terang dan merah muda  




dimana ia simpan sekotak bintang-bintangnya?


mungkin kita akan menemukannya disini...


kata seseorang disinilah hutan peri itu bersembuyi, siapa?

when i meet a monster

Once upon a time when I meet a monster under my bed.
Once upon a time when I see a monster in my drawing book.
Once upon a time when I say hello to a monster in my green mirror on the wall.
Once upon a time when I always see that monster everyday, and I start to play with him along the day.

And until a time, I fall in love with a monster who come from under my bed, a monster who I see in my drawing book, a monster who talk in my green mirror on the wall and I start to fall in love with him everytime…

surat cinta bersama gelas kaca

ketika jari-jarimu ikut terbuka

Melewati tiap-tiap rintik. 
Menunggu dengan resah,berusaha coba kupisahkan, antara perasaan-perasaanku, air yang berjatuhan dan langkah kaki di jalan raya.
Ada yang menunggumu pulang, diantara bulan-bulan yang pergi.
Ada yang menunggumu datang, ketika reda.
Telah dibawakannya payung. Bukan. Bukan untuk berlindung dari tetesan air langit, tapi untuk diberikan kepadamu. Untuk menjagamu dari basah, dari air yang dingin.

Karena jika kamu basah, kamu akan sakit

i'm glad to love you

Hanya ada satu gadis sepertimu di dunia ini… You are special, unique and beautiful!




Poporina’s series #2 : Ketika Malam Itu Poporina Sedang Haus

Malam itu, seperti biasa…laptopnya si dindong lagi nyanyi, suaranya memenuhi ruangan kamar. Tiba-tiba Poporina merasa haus, dia minum lewat dahi. Lalu diaa minum lewat bulu mata, terus minum lagi lewat pipi. Terus di minum lagi lewat dagu.

“Wajahku juga ikutan haus”
, kata Poporina.

“Nggak papa yah perut, kita bolehin wajahku ikutan minum juga”, ia berbicara dengan perutnya.

Mereka pun minum air putih dengan riang gembira.

Malam itu masih sama, seperti biasa…laptopnya si dindong lagi nyanyi, suaranya memenuhi ruangan kamar.

Tiba-tiba Poporina merasa haus, dia minum lewat dahi.

Cerita bergaris #1 : Asal Muasal Warna Ungu

Suatu hari Sonya menemukan karpet jingga berwarna ungu, karpet itu terbuat dari bulu domba, dan domba itu adalah domba jatuh, ia berasal dari salah satu asteroid di angkasa.

Karpet jingga berteman dengan Sonya terus hingga akhir zaman. Hingga tibalah ketika kemudian Sonya dititiskan oleh dewa bumi, menjadi sekuntum anggrek bulan dan karpet jingga pun kembali ke asteroid tempat domba jatuh berasal. Lalu anggrek bulan dikenal berwarna ungu hingga masa sekarang.


Tamat.

Poporina's series #3 : Di salah satu tujuh hari dalam seminggu, tangan kiri popo mendadak terbang entah kemana ?


hidup itu indah dan senang hati



Senyummu sungguh manis seperti gulali.

Pipimu tembem dan mata yang bersinar.

Sepasang sepatu kanvas coklat tua.

Menyenangkan juga membahagiakan.

Pintar.

Kamu lucu, kamu bisa nari AADC sambil mencet idung terus idungnya bisa kempes ampe beberapa detik.

Keluarga yang ada dimana-mana, ayah, ibu dan kakak angkat yang banyak.

Si imajinasi yang selalu bikin kamu ngerasa nyaman dengan dirimu sendiri.

Banyak sekali kasih sayang yang memelukmu.

Mama,papa selalu punya simpenan maaf buat kamu yang bandel :p

Keren dan unik.

Bisa ballet.

Gendut itu sehat.

Tangan kanan yang pernah patah dan itu berkah :)

Hati yang luaaas…

Sayang mama, sayang papa.

Dimanakah Faris Afif Nauval.

matahari

abba kadabra deidra

Matahari…si mata untuk hari-hariku, dan -kamulah matahariku.

“ihh matahari kan panas?”.

“iya, tapi dia terang. Kalo nggak ada matahari, hari-hariku jadi nggak punya mata dong”.


Apakah kamu punya matahari di rumahmu?

Atau di buku-buku diarimu?

Apa kamu pernah melukiskannya?


Hmmm…aku juga punya matahari loh, matahari yang ini adalah matahari yang menyala terang. Ia jarang merasa lelah. Walau aku suka mengeluh karena sinarnya yang terlalu nyengat. Kadang aku jadi pusing, kadang aku jadi ketawa-ketawa sendiri kalo lagi ngeliatin si matahari. Dia adalah mata untuk hari senin, dia mata untuk hari selasa, juga mata untuk hari rabu, dia mata untuk hari kamis, dia mata untuk hari jum’at, dia mata untuk hari sabtu dan minggu. Nggak kebayang kan kalo hari-hariku nggak punya mata? Gimana aku bisa ngeliat indahnya pagi, aku bakal sulit ngerasain dalem dan romantisnya senja kalo dia nggak ada.

Tanpa matahari, gimana aku dapat memandang bumi dengan cara lain? Tanpa matahari, apa aku bakal tau kalo rumput itu warnanya apa? Gimana pun nyebelinnya si matahari kalo lagi nyengat dengan panasnya…aku tetap membutuhkannya, aku tetap menyukainya.
Terimakasih untukmu yah matahari kusayang, mungkin tanpa kamu, aku nggak bakal sadar kalo tiap dari kita itu sebenarnya juga diberkati mata, mata yang punya hati, matahati…

Aku sayang kamu, matahariku :)



Poporina’s series : Petualangan ke Negeri Karamel

Suatu malam, ketika Poporina belum bisa tertidur, ia duduk di depan jendela dan memandang langit.

“hai langit, ijinin Peterpan datang dan menculikku ke Neverland yah”.

Popo adalah gadis kecil yang bercita-cita tinggal selamanya di Neverland. Sewaktu ia kecil, ayahnya sering medongeng tentang Neverland. Tempat dimana anak-anak untuk selamanya menjadi anak-anak. Dalam remang cahaya, Popo memejamkan matanya, membayangkan Peterpan benar-benar datang dan membawanya pergi. Mereka melewati bintang-bintang seribu juta cahaya dan memasuki sebuah pusaran angin berpelangi. Kemudian...

Cringgg *

Popo membuka matanya, mendadak matanya menjadi silau oleh cahaya yang sangat terang. Ternyata itu cahaya matahari. Popo sangat terkejut karena tiba-tiba berada di tempat yang asing. Tempat itu berbau karamel, dengan rerumputan hijau juga bunga tulip dimana-mana. Popo berlari dengan gembira.

“ohh, apa ini mimpi?”.

Lalu muncul suara dari arah kaki Popo, “Ini bukan mimpi. Selamat datang di negeri karamel”. Itu adalah suara yang berasal dari salah satu bunga tulip.

“Wah keren!”, Popo menyuarakan rasa gembiranya. Ia benar-benar berada di Neverland sekarang, sebuah tempat yang dianggap tidak ada. Tanpa pikir panjang Popo pun berjalan menyusuri rasa ingin tahunya dan ia memulai petualangan di negeri karamel.

kamu seperti jus rasa lemon

Aku tidak punya wajah, ayo kita makan es krim...


Rabu, 18 Mei 2011

ternyata perasaanku benar tentang tas kresek

Jadi, tau nggak sih? Ternyata itu bukan hal yang aneh...ketika kamu merasakan sesuatu saat lagi jalan kaki di jalanan sepi terus tiba-tiba ada kresek tertiup angin, kresek itu lompat-lompat di jalan ngelewatin kamu, terus kamu jadi bengong merhatiin si kresek sambil bertanya dalam hati, "kresek itu mau kemana yah?". Suasana hening dan misterius yang terjadi di antara kamu dan si kresek, yang tanpa sadar merupakan dialog personal-mu dengan Tuhan. Karena ternyata eh ternyata, tanpa kita tahu atau kita sadari, Tuhan menjelma menjadi tas kresek yang lompat-lompat ketiup angin. Ternyata eh ternyata ketika kita menyapa si kresek yang lagi lompat-lompat, tanpa sadar pula kita sedang menyapa Tuhan, dan kita pun mengajak-Nya berbicara.

kan...kresek adalah tuhan -sundea.

prolog : Jendela Kaca Ajaib

Pada suatu masa yang luar biasa ajaib, ada kisah rahasia tentang jendela kaca ajaib. Jendela itu dapat menghubungkan kita dengan sebuah dunia tersembunyi yang berada di sela-sela antara waktu. Dunia yang tersimpan dengan semua hal-hal yang mungkin belum pernah kita lihat.

Jendela itu terletak di sebuah rumah dengan buah tomat di atapnya, hingga tahun berganti tahun, kemudian jendela itu ditemukan oleh seorang anak perempuan, ia menemukan jendela kaca ajaib di balik tumpukan kardus berdebu milik ayah di gudang lantai atas, dan ia membuka jendela kaca itu...


(bersambung)

sepucuk surat dari 'si' kepada 'fa'

Demi payung fantasi, aku menyukai rabu dimana kau peluk kembali kelabu, namun tanpa. Tanpa ada lagi sendu-sendu di hatimu.

ode selamat datang

hai, aku mencintaimu...