Kamis, 19 Mei 2011

matahari

abba kadabra deidra

Matahari…si mata untuk hari-hariku, dan -kamulah matahariku.

“ihh matahari kan panas?”.

“iya, tapi dia terang. Kalo nggak ada matahari, hari-hariku jadi nggak punya mata dong”.


Apakah kamu punya matahari di rumahmu?

Atau di buku-buku diarimu?

Apa kamu pernah melukiskannya?


Hmmm…aku juga punya matahari loh, matahari yang ini adalah matahari yang menyala terang. Ia jarang merasa lelah. Walau aku suka mengeluh karena sinarnya yang terlalu nyengat. Kadang aku jadi pusing, kadang aku jadi ketawa-ketawa sendiri kalo lagi ngeliatin si matahari. Dia adalah mata untuk hari senin, dia mata untuk hari selasa, juga mata untuk hari rabu, dia mata untuk hari kamis, dia mata untuk hari jum’at, dia mata untuk hari sabtu dan minggu. Nggak kebayang kan kalo hari-hariku nggak punya mata? Gimana aku bisa ngeliat indahnya pagi, aku bakal sulit ngerasain dalem dan romantisnya senja kalo dia nggak ada.

Tanpa matahari, gimana aku dapat memandang bumi dengan cara lain? Tanpa matahari, apa aku bakal tau kalo rumput itu warnanya apa? Gimana pun nyebelinnya si matahari kalo lagi nyengat dengan panasnya…aku tetap membutuhkannya, aku tetap menyukainya.
Terimakasih untukmu yah matahari kusayang, mungkin tanpa kamu, aku nggak bakal sadar kalo tiap dari kita itu sebenarnya juga diberkati mata, mata yang punya hati, matahati…

Aku sayang kamu, matahariku :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar